Huruf mad terdiri dari 3 huruf, yaitu ﹷاْ, ﹻيْ, ﹹ وْ, dan huruf mad di baca panjang, denganm panjang ketukan yang berbeda-beda. Contoh penggunaannya dalam kata atau gabungan kata antara lain sebagai berikut :

Contoh Kata yang di baca panjang

B. HURUF MUQOTOAH
Huruf Muqotoah adalah kumpulan huruf yang terpotong-potong dalam satu kata dan terletak diawal surat-surat tertentu. Cara membaca huruf tersebut sesuai dengan aslinya. Yang termasuk huruf-huruf mukotoah adalah sebagai berikut:


C. NUN MATI DAN TANWIN
Pada نْ (Nun mati) dan Tanwinً ٍ ٌ terdapat bunyi "n". Huruf Hijaiyah dalam hubungannya dengan nun mati atau tanwin terbagi kepada empat bagian yaitu :
1. Izhaar
Izhar dalam ilmu tajwid artinya menjelaskan bunyi نْ (nun mati) atau tanwin apabila ia mendahului salah satu dari huruf izhar, atau dengan kata lain bahwa huruf-huruf itu tidak boleh mempengaruhi bunyi نْ (nun mati) atau tanwin. Jadi tidak boleh dibunyikan dengan atau samara-samar tetapi hendaknya terang dan jelas.
Huruf izhar yaitu:
ء ح خ ع غ ﻫ
Contoh nun mati bertemu dengan huruf izhar dalam dua kalimat (terpisah) :
مِنْ لَدُنْ حَكِيْمٌ مِنْ خَوْفٍ اِنْ عَلَيْكَ
In'alaika min Khoufin Min ladun hakimun
Contoh nun mati bertemu dengan huruf izhar dalam satu kalimat :
يَنْغِضُوْنَ يَنْ هَى يَنْأَىَ
Yan a yanhaa yanghidluuna
Contoh tanwin mmendahului huruf Izhaar :
عَزِيْزٌحَكِيْمٌ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ جُرُفٍ هَارٍ
Jurufin haarin wasi'un 'aliim 'aziizun hakiim
2. Idgham
Idgham dalam ilmu tajwid artinya memasukan (meleburkan) nun mati atau tanwin pada huruf-huruf idgham yang mengiringinya hingga yang terdengar bukan lagi bunyi "n" melainkan bunyi huruf sesudahnya.
Huruf-huruf Idgham ialah :
ي ر م ل و ن
Idgham terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
• Idgham Bigunah
Idgham Bigunah ialah memasukan dan meleburkan nunmati atau tanwin pada huruf idgham bigunnah dengan didengungkan selama 2 sampai 3 harakat.
Huruf Idgham Bigunah adalah :
ي ن م و
Contoh nun mati mendahului huruf idgham bigunnah :
مِنْ مَاء مِنْ وَالٍ
Min-walin Min maa in
Apabila nun mati mendahului huruf "" ي ن م و dalam satu kalimat maka tiaklah berlaku hokum diatas, yakni nun mati tidak boleh dileburkan tetapi harus dibunyikan halus, contoh :
يُنْمِى صِنْوَانٌ بُنْيَانٌ دُنْيَا
• Idgham bilaaghunnah
Idgham bilagunnah ialah memasukan dan meleburkan nun mati dan tanwin apabila bertemu huruf Idgham bilagunah yaitu ل dan ر dengan tidak didengungkan.
Contoh nun mati mendahului " ل"
مِنْ لَدُنْحُ مِنْ رَبِهِ
Mirrobihi Milladunhu
Contoh tanwin mendahului "ل" atau "
ر"
هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ
Hudaallilmuttaqin
Jadi Bunyi nun mati dan tanwin pada akhirkalimat itu dileburkan kedalam huruf-huruf "ل" atau "ر" sehingga yang berbunyi dua huruf/
3. Ikhfa
Ikhfa dalam ilmu tajwid arinya menyembunyikan atau tidak menjelaskan bunyi nun mati dan tanwin apabila mendahului huruf-huruf ikhfa. Nun mati dan tanwin tidak boleh di bunyikan tegas dan jelas seperti keadaan pada huruf-huruf izhaar, tetapi tidak boleh pula dileburkan ke dalm huuf-huruf idgham, tetapi hendaknya seperti pada keadaan dalam huruf-huruf idgham, tetapi hendaknya sedang antara izhar dan idgham sertai dengung selama 2 sampai 3 harakat.
Dengung lebih ditekankan apabila bertemu dengan beberpa huruf ikhfa seperti huruf ك dan bunyi un mati disamarkan apabila bertemu denganق ط د ت dan jika bertemu huruf ikhfa yang lain kesamaran bunyi nun mati (n) dan dengung diberi penekanan sama.
Huruf Ikhfa adalah :
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh nun mati medahului huruf-huruf Ikhfa
اَنْ تَتَبِعَ مِنْ جُوْعٍ عِنْدَهُ ولاَ مَنْجَاَ
Walaa mangjaa ing*da Mi*nju' An*tatabi'
Contoh tanwin mendahului huruf Ikhfa
كِتَابٌ كَرِيْمٌ مِنْ خَيْرٌ فَقِيْرٌ
Minkhoirin Faqiirun Kitabun Karimun
4. Iqlab
Iqlab artinya memalingkan bunyi nun mati atau tanwin menjadi bunyi 'م' serta diharuskan dengan dengung, yaitu apabila berhadapan dengan huruf iqlab "ب" bersamaan dengan nun mati atau tanwin berhadapan dengan "ب" dalam satu kalimat atau dalam dua kalimat yang terpisah dibaca 2 sampai 3 harakat
Contoh nunu mati berhadapan dengan "" dalam satu kalimat :
اَنْبَاكَ يُنْبِتُ
Yumbitu Ambaka
Nun mati dalam contoh diatas di palingklan menjadi "" jadi dalam dua contoh diatas اَنْبَاكَ di baca
اَمْبَاكَ
يُنْبِتُ dibaca يُمْبِتُ
D. HUKUM AL (ال)
Hukum "Al" ada dua macam, yaitu :
1. Al-Qomariyah (ال قمرية)
Yaitu huruf "Al" yang terdapat pada huruf Qomariyah atau setelah "Al" bukan Siddah (Tasydid). Huruf "Al" tersebut di baca jelas berbunyi (L). Huruf Qomariyah ada 14, yaitu :

Jika Huruf-huruf tersbut di kumpulkan, menjadi kalimat :
اَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَكَ
Cara membacanya:

2. Al-Stamsyiyah (اشمسية)
Yaitu huruf "Al" yang diiringi oleh Huruf Syamsiyah atau setelah "Al" adalah Siddah (Tasydid). Huruf Syamsiyah di baca dengan menghilangkan bunyi "Al", di masukan ke dalam huruf sesudahnya. Huruf Syamsiyah ada 14, yaitu :

Huruf-huruf tersebut dikumpulkan, menjadi kalimat :
طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ضِفْ ذَا نِعَمْ دَعْ سُوءَظَنٍ زُرْ شَرِيْفًالَلْكِرَم
Cara membacanya :ْ

E. LAFADZ AllAH (الله)
Cara membaca lafadz Allah الله ada dua macam yaitu :
1. Tafkhim/Tebal (تفخيم)
Lafadz Allah الله dibaca tafkhim (tebal) berbunyi "ALLOH" (Seperti bunyi 'O') bila di dahului oleh huruf yang berharokat fathah atau dlomah
Contoh :

2. Tarqiq/Tipis
Lafadz Allah الله dibaca tarqiq (tipis) berbunyi "ALLAH" (Seperti bunyi 'A') bila di dahului oleh huruf yang berharokat Kasrah
Contoh :

F. "mim' mati مْ
Mim mati dalam hubungannyadengan huruf-huruf Hijaiyyahlainnya mempunyai tiga hukumyaitu : Idghaam, Izhar Syafawi, dan Ikhfa Syafawi
a. Idgham
Apabila mim mati berhadapan dengan mim, makawajib diidgham kan (dileburkan)ke dalammim kedua disertai dengung selama 2 sampai 3 harakat.
Contoh
Lakummin = لَكُمْ مِنْ
Lahummau 'idun = لَحُمْ مَوْعِدٌ
b. Izhar Syafawi
Apabila mim mati berhadapan dengan huruf-huruf Hijaiyyah selain dari "م" dan "ب"seperti tersebut diats, maka mim mati tersebut hendaklah di izharkan, yaitu di bunyikan tegas tanpa idgham atau ikhfa
Contoh :
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدِهِمْ فِى تَضْلِيْلٍ
Alam yaj'al kaidahum fii tadhlil
c. Ikhfa Syafawi
Apabila mim mati berhadapan dengan "ba" maka bunyi 'm' dilahirkan secara samara disertai dengug selama 2 sampai 3 harakat. Caranya menurut sebagian besar ahli tajwid, yaitu ucapkanbunyi 'm'pada "mim mati", lalu lahirkan dengung selama 2 sampai 3 harakat, terakhir barulah ucapkan bunyi huruf "ba".
Contoh
مَلَكُمْ بِِهِ وَهُمْ بِالاَخِرَةُِ
Wahum bil aa-khirotu Maalakum bihi
G. Huruf mim dan nun yang bertasydid ( مّ dan نّ)
Ada bacaan-bacaan yang diucapkan dengan melahirkan ghunnah bunyi dengungatausengau dalam hidung seperti missal '…..nnn….','….mmm…','….ngngng….'yaitu ghunnah nun dan gunah mim. Disebut ghunnah nun jika menemui nun bertasydid (), gunnah atau dengung (kuranglebih '….nnn….') harus dilahirkan. Gunnah mim adalah jika menemuimim bertasydid () dengung (kurang lebih'…mmm…') harus dilahirkan. Ghunnah nun dan gunnah mim masingng-masing dilahirkan selama 2 sampai 3 harakat (ketuk).
Contoh
جَمَّا اَلنَّاسُ
Annaasu jamma
H. Qalqalah
Apabila Huruf qalqalah (ق ط ب ج د) mati atau pada huruf qalqalah itu membaca brhenti, maka huruf itu diucapkan seraya menambahkan semacam pantulan bunyi dari huruf itu sendiri di akhir pengcapan. Kasus qalqalah ada dua yaitu qalqalah sghra dan qalqalah qubraa. Pada kasus qalqalah sughra, huruf qalqalah itu memang mati (mati asli)
Contoh :
Wamaa adraakamal qaari'ah = وَمَآ أَدْرَكَ مَا آلقَارِعَةَََََ
Contoh Qalqalah qubra :
Tabbat yadaa abii Lahabiw watabb = تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ
Huruf qalqalah adalah : ق ط ب ج د
Syarat huruf-huruf ini menjadi huruf qalqalah bahwa ia harus mati (sukun) dan ada huruf mati pada awal kalimat atau mati, mati karena wakaf (berhenti) pada akhir kalimat.
I. Memanjangkan bunyi huruf mad
Mad dalam ilmu tajwid artinya memanjangkan bunyinya sesuatu hurufkarena diiringi oleh salah satu huruf mad. Huruf mad yaitu:
Mad terbagi menjadi dua bagian yaitu : ا و ي
a. Mad Ashli ا و ي
Yatitu huruf Fathah diiringi oleh "ا" mati, Huruf berdhamah diiringi oleh '' و" mati dan huruf berkasrah diiringi oleh "ي" mati panjangnya ialah dua harakat.
Contoh :
نَالَ , يَقُوْلُ ,يَسِيْرُ
(yasiiru, yaquulu, naala)
Dalam cetakan Al-Qur'an yang lain mad thabii'I di tandai dengan pencantuman fathah dan kasrah sebagai garis pendek berdiiri serta dhamah yang berputar 180o.
Contoh :
اِنَّ الاِ نْسَـنَ لِرَبِهِ لَكَنُودٌ فـَأَمَا مَنْ أَعْطَى وَآتَقَى
Fa amma man a'thoo wattaqaa Innal insaana lirabbihi lakanuud
Keterangan harakat :
Harakat lamanyasama dengan melipat jari ketika berhitung. Umpamanya lima harakat sama lamanya dengan menghitung sampai melipat jari tangan dari satu sampai lima hingga tangan itu tergenggam.
b. Mad Far'i
Mad far'I terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
• Mad Wajib Muttasil
Yaitu mad yang di iringi oleh huruf hamzah () dalam satu kalimat. Panjangnya lima harakat.
Contoh سَآءَ سُو ءَ سي ءَ di baca saa a, suua, siia
• Mad Jaaiz Munfashil
Yaitu huruf mad yang diringi oleh huruf hamzah pada kalimat lain berikutnya. Panjangnya tiga sampai lima harakat
Contoh إِنَآ أَعْطـَيْنـَكً الْكَوْثـَرَ Innaa a'thainaakal kautsar
• Mad Jaaiz 'Aaridh Lissukuun
Yaitu huruf mad yang diiringi oleh sukun (huruf mati) karena waqaf (berhenti). Panjangnya dari dua sampai enam harakat.
Contoh ظـَالِمُوْنَ Dhoolimuun
• Mad 'iwadl
Byaitu mad yang di sebabkan karena waqaf pada fathatain ( ً ). Apakah kita berhenti pada kalimat yang berakhir dengan fahahtain, seperti عَلِيْمًا maka tanwin itu dihilangkan dan sebagai ganti dari tanwin itu عَلِيْمَا di baca panjang dua harakat.
• Mad Laazim Mutsaqqol Kalimi
Yaitu mad yang diiringi oleh huruf yang bertasydid ( ّ ) dalam satu kalimat. Panjang bunyi mad lazzim mutsaqqol kalimi adalah enam harakat. Dalam Al-Qur'an, mad lazzim mutsaqal kalimi dikenali engan tanda (~) diatas huruf mad sebelum huruf tasydid.
Contoh : adhdhoommatu اَلظـَآمَّة ُ
• Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi
Yaitu huruf mad yang diringi oleh huruf mati seperti الآن dalam satu kata. Panjang bunyinya enam harakat.
• Mad lazim harfi Musyba'
Ialah hurf-huruf dipermulaan beberapa surat Al-Qur'an diantaranya :
(ن) نون، (ق) قف، (ص) صاد، (س) سين، (ل) لام، (ك) كاف، (م) ميم، (ع) عين
Mad ini panjang bunyinya enam harakat. Dalam Al-Qur'an biasanya ditandai dengan tanda (~)
الف Dari الم dibaca biasa (tidak di madkan).
• Mad lazim Mukhoffaf Harfii
Adalah sebagian daripada huruf-huruf pada permulaan beberapa surat Al-Qur'an. Huruf-huruf pada permulaan surat Al-Qur'an itu ialah ح dari "حم", ي dari "يس", ط dan ﻫ dari "طه"dan ر dari "الر". panjang bunyinya dua harakat.
Berikut daftar rangkaian huruf pada permulaan surat Al-Qur'an

• Mad Silah
Yaitu ''"هِ atau "ه'' yang terdapat pada akhir kalimat seperti 'بـِهِ', 'لَهُ', 'هُ',atau 'هِ'. itu dibaca panjang dengan Syarat :
A. Huruf sesudah "هُ" atau "هِ" harus tidak mati seperti
عِنْدَهُ عِلْمُ الْغـَيْبِ, tetapi kalimat mati seperti لَهُ الاَمْرِ ,عِنْدَهُ الْغـَيْبِ , tidak di panjangkan
B. Huruf sebelum "هُ" atau "هِ" harus berbaris seperti "لهُ","بـِهِ", tetapi jika tidak berbaris seperti : عَنْهُ،عَلَيْهِ , maka tidak di madkan.
Mad silah diatas dipanjangkan dua harakat
Selain itu ad aula satu jenis mad silah yang dibaca lebih panjang yaitu dari tiga sampai enam harakat, yaitu apabila huruf "هُ" atau "هِ" (huruf sebelumnya berbaris) dan diiringi oleh hamzah
Contoh
لَهُ اَسْلَمَ، مِنْ عِلْمِهِ، اِلاَبـِمَاشَاءَ
• Mad Tamkin
Yaitu "" bertemu dalam satu kalimat. Yang pertama berbaris kasrah dan bertasydid dan yang kedua mati. Mad ini panjang bunyinya dua harakat.
Contoh حُيـِّيْتُمْ، النَبـِيِّـِيْنَ Dibaca nabiyyiina, Huyyiitum
J. Huruf Ro "ر"
Huruf "ر" dalam ilmu tajwid kadang-kadang dibunyikan mupakhkham (tebal dan kadang-kadang dibunyikan muraqqaq (tipis).
Huruf ر di baca tebal atau tipis jika :
1. Huruf "ر" dibaca tebal apabila ia berbaris dhammah atau berbaris patahah seperti ; رُدِدْنـَا، رَحْمَة ً (Rohmatan, Rudidnaa)
2. Huruf "ر" yang mati (suskun) di baca tebal apabila ia didahului huruf yang berbaris dhommah atau huruf yang berbaris fathah seperti ; مَرْدُوْدْ فـُرْقـَانْ، (marduud, furqoon)
3. Huruf "ر" di baca tebal apabila ia di dahului oleh huruf berbaris kasrah yang awal atau tetap dan diiringi oleh salah satu huruf is'tila yaitu خ ص ض ط ظ غ ق Contoh قِرْطـَاسِ،مِرْصَادْ (mirshood, qirthoos)
4. Huruf "ر" mati di baca tebal apbila ia didahului oleh huruf berbaris kasrah yang bukan baris awal atau tetap Contoh ; اِرْجـِعُوِْا، اِرْسِلـُوْا (irsiluu, irj'uu)
5. Huruf "ر" dibaca tipis apabila ia berbaris kasrah dan berada di permulaan, pertengahan atau akhir kalimat.
Contoh ; ِرزْقـُهُمْ، قـُِرئَ، وَالْعَصِْر(waal'ashri, quri'at,rizquhum)
6. Huruf "ر" di baca tipis apabila didahului oleh huruf "ي" yang mati
Contoh : خَبـِيْرٌ، قـَدِيْرٌ (qadiirun, khobiirun)
7. Huruf "ر" mati apabila ia didahului oleh huruf yang berbaris kasrah yang awal serta tidak diiringi oleh isti'la dan hendaklah dibaca tipis.
Contoh : فِرْدَوْسْ، شِرْعَة ً( Syir'atan, Firdaus).
Semoga Membantu...

{ 1 comments... Views All / Post Comment! }
salam. sebelum ni sy bermasalah dlm tajwid terutama yg mad lazim. confuse setiap huruf tu berapa kadar panjang bacaannya. bila dh dpt info kat sini, alhamdulillah..sedikit sebyk tlh membantu sy. TQ
Post a Comment